"Buku tipis yang bisa menghantui pembaca jauh sesudah ditutup." (New York Times)
Tak berlebihan karena memang buku ini menghantui para pembacanya.
Bluma membaktikan hidupnya pada sastra tanpa pernah membayangkan bahwa sastralah yang akan merenggutnya dari dunia ini. Bu dosen Bluma Lennon meninggal ditabrak mobil saat ia menyusuri puisi karya Emily Dickinson. Kalimat pembuka buku ini. Mengerikan.
Dominguez menghantui pembaca (yang juga penggemar buku-buku) dengan menceritakan betapa banyak korban buku-buku, salah satunya Richard patah kaki waktu mencoba menjangkau 'Absalom, Absalom!' karya William Faulkner yang ditaruh menyempil di rak sampai ia terpelanting dari tangga dan masih banyak lagi. Buku itu berbahaya, tahu!
Diceritakan bahwa tokoh aku (narator) menggantikan Bluma di Jurusan Sastra Amerika Latin yang suatu pagi mendapatkan paket dengan alamat mendiang Bluma. tanpa ada alamat pengirimnya. Paket berisi buku yang penuh serpihan-serpihan semen dengan rangkaian kalimat persembahan karya Bluma. Terdorong rasa penasaran, narator mencari petualangan baru menemukan siapa pengirim buku tersebut.
Dominguez menelanjangi pemikiran dari para pecinta buku saat sampai pada bagian narator bertemu dengan Delgado, seorang bibliophile yang membawanya pada Carlos Brauer, si pengirim buku penuh serpihan semen. Dan Carlos Brauer, ia gila buku hingga menyemen buku-bukunya untuk dijadikan rumah dan membongkar rumahnya lagi demi memenuhi permintaan Bluma!. Persoalan buku bisa menjadi sangat menggelisahkan ternyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar